The Marvellous World of Belahan Jiwa

Sabtu, 26 Desember 2009


BRISBANE - Tampaknya kaum laki-laki yang doyan mengobrol berjam-jam dengan menggunakan telepon seluler (ponsel) perlu berhati-hati. Bisa-bisa, mereka akan kehilangan kesempatan menjadi seorang ayah.

Apa pasal? Ternyata, radiasi yang ditimbulkan ponsel bisa merusak kualitas sperma.

Penelitian Universitas Newcastle menemukan bahwa terdapat kerusakan DNA pada sperma yang diakibatkan oleh penggunaan ponsel yang berlebihan. Dalam eksperimennya, para peneliti menggunakan radiasi yang dibuat menyerupai radiasi yang dihasilkan sebuah ponsel.

Penelitian pendahuluan yang diperagakan dalam sebuah konferensi mengenai kesuburan di Brisbane, Senin (20/10), seperti dilansir news.com.au merupakan penelitian pertama mengenai hal ini dan mendukung penelitian lain di AS yang menyebutkan bahwa pengguna berat telepon seluler memiliki sperma 40% lebih rendah dibanding pengguna ringan.

Para peneliti di Universitas Newcastle tersebut mengembangkan sebuah alat yang dapat memancarkan radiasi pada frekuensi radio yang sama dengan radiasi akibat panggilan telepon.

Profesor John Aitken, direktur Pusat Bioteknologi dan Perkembangan mengatakan, pihaknya mampu mengidentifikasi secara akurat perpecahan DNA di dalam sperma. ”Setelah 16 jam terekspose (radiasi), terlihat bukti nyata kerusakan sperma,” ungkap Profesor Aitken.

”Hal ini memang merupakan penemuan yang amat dini. Tapi ini membangkitkan kekhawatiran yang amat sangat,” tambahnya.

Kerusakan DNA di dalam sperma telah diidentifikasikan dengan kesuburan yang menurun, meningkatnya risiko keguguran, dan berbagai penyakit lain yang menyerang keturunan seperti kanker pada usia kanak-kanak, dan kerusakan neurologis seperti autisme, kelainan bipolar, dan schizophrenia spontan.

Prof Aitken mengemukakan, telah lama diketahui bahwa perpecahan DNA sperma disebabkan oleh infeksi, merokok, dan usia lanjut. Namun hanya sedikit penelitian yang meneliti hubungannya dengan penggunaan ponsel.

* taken from Suara Merdeka *
read more "Radiasi Ponsel Merusak Sperma"

Jumat, 18 Desember 2009


Jangan buru-buru menilai pasangan Anda tidak perhatian atau tidak lagi mencintai Anda. Satu hal perlu Anda ingat, konsep cinta berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Meski demikian, perbedaan itu tidak lantas menjadikan laki-laki dan perempuan saling berseberangan. Sebaliknya, perbedaan itu justru memberikan ruang untuk berkompromi, karena pada satu titik, perbedaan itu menemukan persimpangannya.

Di antara perbedaan paling ekstrim adalah:

1. Perempuan: cinta = perhatian
Lelaki: cinta = kepercayaan
Salah satu tanda cinta bagi perempuan adalah perhatian. Kita senang memberi sekaligus menerima perhatian. Sekecil apa pun perhatian yang diberikan pasangan, kita akan merasa istimewa dan dicintai. Misalnya, dikirimi SMS setiap hari, meski pesannya hanya uapan selamat pagi atau selamat tidur.

Sementara itu, bagi laki-laki, yang menyamai arti perhatian adalah kepercayaan. Lelaki menganggap jika pasangan yang dicintainya memberikan kepercayaan penuh padanya, itu berarti sang kekasih meyakini bahwa ia telah melakukan yang terbaik bagi mereka berdua. Lelaki tak suka dibanjiri SMS. Apalagi jika pesannya berisi, "Kamu di mana?" Selain mengganggu, pesan ini seolah menunjukkan kita tak memercayainya.

2. Perempuan: butuh pengertian
Lelaki: butuh penerimaan
Selain perhatian, hal lain yang kita butuhkan dalam hubungan adalah rasa dimengerti. Kaum lelaki memang sulit memahami kita. Namun, mereka punya cara untuk mengatasinya. Banyak lelaki diberi kemampuan mendengarkan keluh kesah kita tanpa menghakimi. Ia juga dapat memberikan empatinya. Sikap lelaki yang lebih mudah memahami ini bukan didapat dari mengetahui pikiran atau perasaan seorang perempuan. Ini karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan makna-makna dari apa yang dia dengar dan dia lihat untuk membenarkan apa yang disampaikan kekasihnya.

Sementara, perempuan yang kadang tidak berdaya mengubah kekasihnya akhirnya dengan penuh cinta menerima si Dia apa adanya. Dan, inilah yang membuat lelaki merasa bahagia dan sangat dicintai.

3. Perempuan: ingin dihormati
Lelaki: ingin dihargai
Kita akan merasa dihormati bila lelaki menanggapi dengan mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan dan kebutuhan-kebutuhan kita. Jika tingkah laku si Dia selalu mempertimbangkan pikiran-pikiran dan perasaan kita, pasti kita akan merasa senang dan dihormati.

Sedangkan bagi lelaki, penghargaan atau dihargai merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Jika usahanya dihargai, lelaki akan tahu bahwa usahanya tidak sia-sia. Lelaki yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya. Anda pasti masih ingat rumus PDKK, alias, puji dulu, kemudian kritik.

4. Perempuan: butuh kesetiaan
Lelaki: butuh rasa kagum
Perempuan sangat menginginkan dan mengagungkan kesetiaan. Laki-laki akan dengan suka rela memberikan kesetiaannya jika dia merasa pasangan mengagumi dan menghormati hak-haknya.

5. Perempuan: mengharap ketegasan
Lelaki: mengharap persetujuan
Perempuan membutuhkan bukti verbal. Misalnya, perempuan tak akan pernah bosan menerima ungkapan rasa cinta dan sayang yang diutarakan lewat kata-kata. Demikian pula, perempuan membutuhkan kata "jadian" terucap dengan jelas, tegas dan langsung sebagai bukti keabsahan hubungan.

Sementara lelaki, tak perlu ucapan verbal. Cukup dengan anggukan atau tanda persetujuan lainnya, dia sudah merasa mantap melanjutkan hubungan dengan Anda.

* taken from Suara Merdeka Cyber News *
read more "Cinta Laki-laki dan Perempuan"

Senin, 14 Desember 2009


Are you too jealous? It's normal to feel jealous in some situations—but what if it's all of them? When does it cross the line? I'll explain when jealousy is appropriate, when jealousy is inappropriate and when it's just plain extreme. Plus, check out my foolproof seven-step plan for taming the green-eyed monster in all of us.

Where It Comes From

Trust: It's quite possibly the most essential ingredient in a good relationship. You can have matching libidos. You can have the same goals, dreams and desires. You can both enjoy wearing space suits during sex! But without trust, it all means nothing. For some people, trust comes easily. They work on the assumption that someone will be faithful until they're proven wrong. If this is you, count yourself as one of the lucky ones. Sure, you might get a nasty surprise now and again, but at least you're giving relationships the best chance they've got to succeed. Giving someone your trust means putting your heart in their hands for safe keeping. It's a precious present and it takes guts to do it.

Then there are the rest of us: the battle-scarred. If you've been hurt before, or if you grew up with parents who cheated, trusting your partner can seem as foolish as standing in the middle of a four-lane highway and expecting not to get hit by a car. Others hover somewhere in the middle. But how do you determine what's a "healthy" level of jealousy and what's getting way out of control?

The Good

Everyone gets jealous occasionally. If you love your partner and you feel someone is threatening to take them from you by flirting, it's normal to feel a possessive pang of jealousy... one that's usually sorted out in a second with a bit of reassurance. Other times it's just that you've chosen the wrong person. Match a "normal" person up with someone who presses all the wrong buttons and just watch all that "normalcy" go right out the window as he or she become outrageously, irrationally jealous. Sometimes jealousy is warranted. If your partner has a history of playing around or if he's done something to justify your mistrust—cheated on you or has a history of cheating—you're wise to keep your eyes open.

The Bad

The difference between normal jealousy and abnormal jealousy is this: Truly jealous people experience it with practically every person they date. They could date Mother Theresa and still be convinced she was squeezing in a bit of hanky-panky on her way home from the orphanage. In fact, most jealous people know they have a problem. Once they've calmed down, most also know they've been illogical. The trouble is, when you're in the middle of a jealous rage, you lose all sense of perspective. Jealousy is an incredibly powerful emotion. You can't control it because it's being fed by one continuous thought: Is my partner being unfaithful to me?

Jealous people look at the world through distorted lenses. They see danger where there really isn't any. It also has a lot to do with self-esteem. If you're happy with yourself, you're much more likely to think Why would my partner want anyone else when they've got me? A healthy ego is great protection against jealousy.

The Ugly

Extreme jealousy is an ugly emotion. A doctor friend of mine tells the story of a woman in her thirties with terminal cancer who had to spend a lot of time in bed. She bought some pretty pajamas so she could look good for her husband, but instead of complimenting her, he flew into a jealous rage and accused her of trying to look attractive for the hospital staff. A psychiatrist told me about a patient who wired up his entire house with microphones so he could tape the supposed sex sessions his wife had while he was at work. They weren't rich and he spent their life savings doing it. All he recorded was her doing the dishes and gossiping on the phone to girlfriends. (So much for that vacation they'd been saving up for.) There's another quite bizarre case of a man who was so jealous, he was convinced his wife was being unfaithful during the few minutes he left the bed during the night to use the bathroom.

The couple where one or both partners are jealous is easy to spot: They're the ones who stay home. The only stress-free environment for that kind of a couple is on the couch with a DVD and a bottle of wine because any public place—pubs, restaurants, even shopping—has potential rivals (i.e. people of the opposite sex). But some people can't even bear to have their partners watching attractive people on television and in movies. Even the news becomes a problem if the newsreader happens to be attractive.

The saddest thing of all is that jealousy not only won't stop people from being unfaithful; it makes it more likely they will be. If you accuse someone often enough of having an affair, they eventually think, Hey, if they believe it, I might as well do it. The second biggest fear of a jealous person is that her partner will leave her, but if she continues to make his life hell, he probably will. Don't let this happen to you. Take a deep breath and make a commitment to follow this seven-step program which can solve the problem permanently. It's not a quick fix. It takes time and effort. But it does work. I know—I did it!

The Seven-Step Fix

Before you start the program, it helps to understand what's making you jealous. Identify the reason: Is it insecurity, your childhood, your past, your own cheating history (if we find it hard to be unfaithful, we don't expect others to be)—or a combination of all four? If the answer's not obvious, force yourself to think outside the box; for example, it might stem from sitting through all the gory details when your best friend's heart got smashed to smithereens by a lover who cheated. Also work on your self-esteem: The more highly you think of yourself, the less likely you'll believe your partner would dream of risking your relationship.

Finally, you need to change your behavior and this is where we start the seven steps:

* Every single time you have a jealous thought, write it down and rate how strongly you believe it on a scale from one to 10. Ex: My boyfriend is having an affair with a girl from work: Nine (I'm certain this is true).
* Underneath the sentence, list all the reasons why you believe it is or isn't true, no matter how silly they sound. Ex: "He's working late a lot." "He wore his lucky pants to work."
* Wait two minutes and dwell a bit longer on how upset and angry you feel. Deliberately stay in the "rage" state of mind a little while so every single one of those suspicious thoughts surfaces for you to write down.
* Wait another two minutes, but now try to come out of the "rage" state and calm down. Breathe deeply, remind yourself of how you felt after the last jealous rage (unjustified). Then force yourself to challenge each and every point you've listed with a logical explanation. If you find this difficult, imagine your best friend is there with you. How might she challenge those thoughts? Write down the explanations even if you don't believe what you're writing. (He's working late because he wants a promotion. He wore his lucky pants because he had an important presentation.)
* Read through what you've written, focusing on the logical explanations—and re-rate how strongly you now believe the initial thought is true. Accept that there's as much possibility the logical statements are true as it's possible your jealousy-inspired accusations are true.
* Don't rejoin your partner until you've reduced your initial rating (example: nine) at least one point. Don't be alarmed if the minute you walk out of wherever you've been hiding, it all comes flooding back and you shoot back up to nine. Just congratulate yourself that you regained a small amount of control when normally you would have just stormed out without thinking.
* If you still feel out of control, repeat the exercise or leave. Go back and go through the steps one more time. If it's not working, go home—with or without your partner—and try it again there.

Keep repeating this exercise. If you're an extremely jealous person it will have little effect during the first few weeks. However, one month in, you'll notice a small improvement. Two months in, you'll see a significant change. Three months in, you're well on the road to living life as non-jealous people do. Please don't give up. Keep writing things down until you can do the exercise mentally, without needing the pen and paper. Once you've trained your mind to challenge silly thoughts with logic, it will start working through the process subconsciously and automatically. This is how "non-jealous" people's brains work. If there is legitimate reason to be jealous, the thought will filter through. So don't panic: You won't suddenly stop seeing real threats; you'll just stop seeing those that aren't.

by Tracey Cox

* taken from http://love.ivillage.com/lnsproblems/lnsjealousy/0,,traceycox_czr4h32x,00.html*
read more "Jealousy: The Good, The Bad, The Ugly"

Kamis, 10 Desember 2009


Manfaat hubungan seksual dengan kesehatan seseorang telah muncul di benak para peneliti. Misalnya para peneliti di Queens University di Belfast yang melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kesehatan seseorang dan frekuensi hubungan seksual.

Penelitian ini melibatkan data angka kematian 1.000 pria paruh baya selama satu dekade.

Hasil penelitian yang dipublikasikan British Medical Journal pada 1997 itu berkesimpulan, pria yang memiliki frekuensi orgasme tinggi memiliki angka kematian lebih rendah separuhnya dibandingkan dengan pria yang memiliki sedikit frekuensi orgasme.

Tak hanya itu saja, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa ada kaitan yang sangat erat di balik frekuensi orgasme yang tinggi.

Apa saja fakta yang terungkap dari penelitian itu? Ini dia datanya:

1. Memperbaharui Indra Penciuman

Setelah melakukan hubungan seksual, produksi hormon prolaktin meingkat. Hal ini akan menyebabkan sel induk di otak membentuk neuron baru di pusat penciuman.

2. Mengurangi Penyakit Jantung

Pada 2001, Queens University melakukan penelitian dengan fokus pada kesehatan jantung. Hasilnya?

Pria yang melakukan aktivitas seksual tiga kali atau lebih seminggu memiliki faktor risiko terkena serangan jantung setengah lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang ngeseks.

3. Berat Badan Turun

Aktivitas seksual bisa digolongkan sebagai olahraga. Setara dengan lari selama 15 menit di treadmill atau bermain squash satu game.

Bukan hanya membakar kalori, denyut jantung pun naik dari 70 detak/menit menjadi 120 detak/menit. Kontraksi otot selama berhubungan seksual terjadi pada panggul, paha, pantat, lengan, leher dan paru-paru.

Ngeseks juga membuat produksi testoteron meningkat, yang berakibat menjadi kuatnya tulang dan otot.

4. Mengurangi Depresi

Berdasarkan penelitian pada 2002 terhadap 293 wanita, Gordon Gallup, seorang psikolog dari AS melaporkan bahwa perempuan yang berhubungan seksual dengan pasangan yang tidak berkondom jarang terkena depresi, dibandingkan dengan wanita yang ngeseks bersama pria berkondom.

Kuncinya ada di prostaglandin, hormon yang hanya ditemukan di cairan sperma. Hormon ini diserap di saluran genital wanita dan kemudian mempengaruhi hormon wanita yang mengatur soal emosi.

5.Pelepas Nyeri

Biasanya sesudah orgasme, tingkat hormon oksitokin meningkat lima kali dibandingkan dengan kondisi normal. Hormon ini berhubungan dengan pelepasan endorfin, yang mengurangi nyeri apa saja, mulai dari sakit kepala sampai radang sendi hingga migrain. Pada perempuan, hubungan seksual juga membantu produksi estrogen yang dapat menurunkan nyeri akibat sindrom premenstruasi (PMS).

6. Mengurangi Flu dan Demam

Berdasarkan penelitian Wilkes University di Pennsylvania diketahui bahwa melakukan kegiatan seksual 1-2 kali sepekan dapat meningkatkan kadar antibodi yang dikenal dengan immunoglobulin A atau pendongkrak sistem kekebalan.

7. Mengontrol Kandung Kemih

Sadar atau tidak, setiap Anda menahan kencing, sebenarnya sudah melakukan senam kegel. Setiap orang yang melakukan ML, pasti secara spontan akan melakukan senam kegel.

8. Gigi jadi lebih baik

Seminal Plasma (cairan yang membuat sel sperma bisa bergerak) mengandung seng, kalsium, dan mineral lain yang teryata dapat menghambat kerusakan gigi.

9. Prostat yang lebih berkualitas

Beberapa urolog berpendapat bahwa ada hubungan antara tidak seringnya ejakulasi dengan kanker prostat. Ini berdasarkan pola pikir produksi cairan seminal, prostat, dan gelembung seminal membutuhkan bahan dari darah seperti seng, asam sitrik dan potasium yang ke semua itu dipadatkan di dalam prostat.

Semua karsinogen yang ada di darah juga dipadatkan. Ketimbang ngendon, lebih baik dikeluarkan melalui ML. Kalau cuma sekadar keluar, masturbasi juga dapat menjadi jalan terbaik.

* taken from INILAH.COM *
read more "Jarang Orgasme Cepat Mati ..??"

Minggu, 06 Desember 2009


Here is what millions of women, and some men, get every night. After they come home from work, had some dinner with their partner who, maybe helped maybe watched his partner clean up the kitchen afterwards, sat in his comfy chair and watched the telly a few hours with barely a word spoken. Then once in bed and the lights were out he begins to paw you like frenzied grizzly bear, yanking at your nightie, foul breath in your face, and he expects you to be “in the mood.” At moments like these don’t you feel more like a zoo keeper wrestling with an animal then a lover? If he isn’t the type of man who will read this with you maybe you can just leave it out some place where he will have to see it, like taped up over the toilet! It can’t hurt. Even if only one or two suggestions gets through it will be an enormous boost to your sex life!

1. While your love is cooking or washing the dishes go up behind him or her, and wrap your arms around their waist. Nuzzle your face into their neck and tell them how much you love them. If you're lucky they will turn around to give you a kiss. Or offer to help them with those dirty dishes so they will be finished faster and you can get to the fun part of the evening. Jeez, don’t just stand there watching them work!

2. When walking past your love (around the house, in the yard, while shopping, while at a barbeque, etc.) make it a point to touch them. This could be a quick touch to the shoulder or waist, or a kiss on the cheek. But be careful with these touches, make them light, if you are too rough she may interpret them as a hit or slap and then you are not getting any sex for a long time.

3. Snuggle together on the couch while watching TV. Hold hands, caress her hair or arms, kiss during commercials. Even better during those commercials offer to go to the kitchen and get her a drink or some dessert after her dinner. Don’t forget to wash those dirty dishes up too.

4. Take your sweetheart's hand while driving in the car, or walking together. Good Idea. Walk her ass right into that mall and buy her something real pretty, like a new dress. Bet you that would get her attention.

5. When you arrive home, before doing anything else, approach your sweetheart for a hug and kiss. Some flowers and candy can’t hurt either. Hugs and kisses are nice but they are free. Try bringing home a little gift once in awhile, cheapscape!

6. If you sleep together, snuggle up to your partner when you go to bed tonight. If either of you need space to sleep you can break away after snuggling. If you don’t sleep together it means you have been banished to the sofa or guest bedroom for some reason so you better go back and memorize every one of these suggestions and do them every day so you can get back into her good graces.

7. When your love arrives home from work take her hand and pull her towards you for a hug, kiss and say "I missed you today". Also add “I’m taking you to dinner tonight so forget about cooking and cleaning, your hands are way too delicate for that.” That will get you laid in a minute.

8. Offer to brush her hair. Offer to brush your hair …..and your teeth!
While having dinner together (at a restaurant or at home) reach across the table and hold hands. You could also hold hands under the table. It would help if in your hand when you reached across the table to take her hand in yours to have a small box in it with a jewelers mark on it and something expensive inside. Jewelry can always get someone some good sex.

So men after reading these tips if you are not getting the best sex of your life than you are either not following instructions or you don’t really love the one you’re with or you are a complete idiot. Either way it’s all your fault so don’t cry to me…I tried to help you.

* taken from http://www.luvpeek.com/tips-for-romance *
read more "Tips To Spice Up Your Sex Life"

Rabu, 02 Desember 2009


Anda mengkhawatirkan dirinya, dianggap posesif, Anda perhatian eh, dikira ngatur. Ah… jangan buru-buru senewen dulu. Mungkin karena dia memang sudah punya stereotip tentang perempuan yang perlu diluruskan. Nah, tugas Andalah yang melakukannya.

Perempuan cerewet
Kenyataannya
Menurut penelitian, perempuan punya kemampuan berbahasa lebih baik dibanding pria. Saat bicara, perempuan memakai kedua sisi otak kiri dan kanan sekaligus. Selain itu, otak pria memiliki kemampuan menyortir informasi, sedangkan perempuan cenderung mengaduk dan mengendapkannya dalam pikiran. Bicara adalah cara Anda mengatasi masalah yang dihadapi.

Laki-laki sulit memahami keinginan perempuan karena Anda tidak pernah puas atas apa pun yang mereka berikan
Kenyataannya
Sesungguhnya Anda cukup puas dan bangga atas hasil yang diberikan pasangan, tapi sebagai perempuan Anda bisa melihat potensi pasangan bahwa ia bisa melakukan lebih baik lagi. Biar tak salah paham, sekecil apa pun usaha dia untuk menyenangkan Anda, beri apresiasi. Ucapan terima kasih dengan tulus cukup membesarkan egonya.

Perempuan terlalu sensitif sehingga terkadang tidak rasional
Kenyataannya
Disadari atau tidak, perempuan berkomunikasi dengan perasaan lebih banyak ketimbang pria. Seorang neurolog , profesor Ruben Gur dari University of Pennsylvania menggunakan uji scan otak untuk memperlihatkan bahwa otak laki-laki ketika dalam keadaan istirahat, sedikitnya 70% aktivitas elektriknya ‘mati’. Sedangkan pada otak perempuan, 90% aktivitas elektriknya tetap menyala.
Menjadi sensitif dan dapat berpikir rasional dalam waktu yang bersamaan adalah kelebihan Anda.

Perempuan ingin selalu mengontrol dan menguasai laki-laki
Kenyataannya
Perempuan bukan ingin mengontrol, hanya ingin memastikan saja bahwa Si Dia baik-baik saja. Anda hanya ingin selalu jadi orang pertama yang hadir saat pasangan menghadapi masalah untuk memberikan kenyamanan dan ketentraman. Saat pasangan kesepian, Anda ingin memastikan bahwa dia tidak sendiri.

Perempuan mandiri tidak butuh laki-laki
Kenyataannya
Menjadi superwoman bukan berarti Anda tak butuh pasangan dan alergi pada sayang-sayangan. Katakan padanya bahwa Anda tetap butuh dia untuk memberi dukungan, melindungi dan menguatkan perasaan saat terpuruk. Terkadang, Anda hanya butuh kalimat yang menenangkan dari pasangan untuk membuat perasaannya aman.

Perempuan punya radar pendeteksi di kepalanya
Kenyataannya
Perempuan, seperti juga sebagian besar binatang mamalia betina, dilengkapi dengan kecakapan indera yang jauh lebih baik daripada pria.
Menurut Allan dan Barbara Pease, penulis Sillyman from Mars, Pitywoman from Venus, sebagai orang yang melahirkan dan penjaga rumah, mereka butuh kemampuan merasakan suasana hati, dan perubahan sikap pada orang lain.

by Ika Nurul Syifaa

* taken from Kompas.com *
read more "Mitos Perempuan di Mata Pria"

ShareThis

Related Posts with Thumbnails