The Marvellous World of Belahan Jiwa

Minggu, 29 Maret 2009


Seperti apa perkawinan Anda kelak? Semua bisa dilihat sejak dini, antara lain dari kedekatan calon suami dengan orangtuanya.

Seberapa dekat pasangan Anda dengan orangtuanya? Apakah dia selalu membicarakan mereka dengan kehangatan atau hampir tak pernah bercerita? Apa pun jawabannya, penting Anda ketahui.
Menurut Rebecca Ward M.S.W., dalam bukunya How to Stay Married Without Crazy, hubungan calon suami dengan orangtuanya merupakan salah satu pengaruh paling besar dalam perkawinan nanti. Bahkan, hal itu bisa memberi petunjuk seberapa baik dia beradaptasi dalam perkawinan.

Menurut para psikolog, 85% lelaki jatuh cinta pada 1 dari 2 tipe ekstrim ini, yaitu perempuan dengan karakter mirip orangtua si lelaki atau jauh berbeda dari orang tuanya. Jika pasangan Anda tidak berada di dua tipe tersebut, carilah yang paling dekat.

Persatuan Dua Tradisi
Kalau pasangan:
- Sering menelepon ibunya tanpa perlu Anda ingatkan.
- Tersenyum ketika cerita tentang ibunya.
- Membela sang ibu jika Anda menjelekkannya.

Artinya: Pasangan memiliki hubungan istimewa dengan ibunya. Namun, ia tak keberatan punya hubungan spesial dengan perempuan lain, yaitu Anda. Pengertian Anda akan hubungan istimewa mereka bisa membuat calon ibu mertua merasa Anda adalah perempuan yang cocok mendampingi anaknya.

Perkawinan Anda kelak:
Akan jadi sebuah persatuan tradisi (tradisi sang ibu mertua dan tradisi Anda sendiri). Konflik pasti ada. Namun, Anda akan bahagia jika menyadari dan siap bahwa sesekali pasangan akan membandingkan Anda dengan sang ibu. Tenang saja! Setelah beberapa tahun rumah tangga berjalan, perbandingan itu akan pudar dan akhirnya hilang sama sekali. Lagipula, lelaki yang sayang dan hormat pada ibunya, tentu akan menghargai perempuan lain dalam hidupnya.

Patriarki
Kalau pasangan:
- Selalu bercerita tentang ayahnya dengan bangga.
- Sering meminta saran ayah.
- Mencoba bersikap seperti sang ayah.

Artinya: Pasangan akan menjadi suami dan ayah yang baik. Memang ia akan banyak meniru sang ayah bagaimana memperlakukan istri dan anak-anaknya. Namun, jika calon ayah mertua Anda memiliki perkawinan yang bahagia, Anda tentu beruntung. Pasangan pasti juga ingin memperlakukan Anda seperti sang ayah membahagiakan ibunya.

Perkawinan Anda kelak:
Kadang diwarnai pertengkaran, meski Anda dan pasangan saling mencintai. Terlebih, jika pengaruh si ayah sangat kuat. Memang tidak menyenangkan jika ayah mertua selalu ikut campur, termasuk dalam urusan rumahtannga Anda. Namun, jangan khawatir! Dalam hubungan jenis ini, akhirnya keinginan istrilah yang akan menang dan dituruti.

Anda Adalah Bos
Kalau pasangan:
- Jarang bicara tentang ibunya.
- Baru akan menelepon sang ibu setelah Anda suruh
- Membiarkan Anda bicara banyak saat bersama ibunya.

Artinya: Anda tak perlu cemas akan bersaing dengan ibunya. Pengaruh sang ibu tidak dominan dalam kehidupan pasangan. Bahkan, dia mungkin senang karena Anda tak bersikap seperti ibunya.

Perkawinan Anda kelak:
Seperti partnership. Memang kadang Anda tidak setuju dengan pasangan. Namun, secara keseluruhan Anda dan dia akan saling menyenangkan. Hindari bersikap seperti sang ibu memperlakukan pasangan. Sebab, dia bisa marah pada Anda.

Tim Kompak
Kalau pasangan:
- Jarang menyinggung soal ayahnya.
- Tidak bisa mengobrol banyak dengan sang ayah.
- Baru mengunjungi ayahnya jika Anda menyarankan acara kumpul bersama keluarga.

Artinya: Anda berada pada posisi setara dengan pasangan. Apalagi jika dia juga tidak dekat dengan ibunya. Dia akan respek pada pendapat Anda melebihi opini siapa pun.

Perkawinan Anda kelak:
Seperti sebuah tim. Lelaki yang bisa menyesuaikan diri dengan baik dalam perkawinan adalah yang dapat mengatur hidupnya tanpa campur tangan ayah atau ibunya. Nilai plusnya, pasangan mungkin akan ingat semua sifat ayahnya yang tidak ia sukai dan berusaha melakukan kebalikannya. Jika ayah cenderung jauh dari anak, maka dia akan berusaha menjadi ayah yang terlibat dalam hidup anaknya. Yang harus Anda lakukan adalah manjakan pasangan dan biarkan dia memanjakan Anda. Anda berdua sangat mandiri hingga kadang lupa betapa menyenangkan jalan bersama.

*source: unknown*
read more "Seperti Apa Pernikahan Anda Kelak ...??"

Rabu, 25 Maret 2009


Saat Anda berdua saling menatap, lalu merasakan detak jantung berpacu cepat, selanjutnya si dia merengkuh Anda ke dalam pelukannya. Bibir Anda saling berpagut, namun tiba-tiba… si dia menghentikan ciumannya. What's wrong? Is it my breath? Say it ain't so. Yang pasti, sikap si dia membuat Anda bertanya-tanya? “Apakah saya erlalu agresif? Atau justru sebaliknya? Lalu kenapa dia tiba-tiba ingin berhenti?

Menurut sebuah riset yang pernah dilakukan oleh sebuah website di Amerika, kemampuan seseorang mencium, dapat membuat pasangan mau berlama-lama berciuman, bahkan membuat terlena dan bersedia bercinta. Tapi jika Anda dan pasangan tidak merasakan hal ini, tentu ada yang salah. Bukan tidak mungkin, Anda atau pasangan bukan kategori a good kisser, atau bisa jadi pasangan memang tidak terlalu suka berciuman. Mana yang benar? Agar Anda tak penasaran, cek fakta berikut ini untuk menemukan jawaban yang benar.

Dia menghentikan ciuman 'panas' Anda
Jika tiba-tiba si dia menghentikan ciuman Anda yang penuh gairah, dan enggan untuk melanjutkannya, maka ini adalah pertanda bahwa Anda terlalu bernafsu melakukannya. Cara ini membuat pasangan tak bisa bernafas. Solusi yang dapat Anda lakukan adalah, mencium pasangan secara lebih santai, penuh kelembutan.

Pasangan berhenti bernafas saat Anda menghembuskan nafas
Jangan terlalu percaya diri dan menganggap nafas Anda sesegar udara pagi. Bagamana kalau ternyata sebaliknya? Cara terbaik menyiasati agar hal ini tidak terjadi, adalah memastikan kesegaran napas sesaat sebelum berciuman. Caranya dapat bermacam-macam, Anda dapat menggunakan semprotan penyegar mulut, mengulum permen, dan selalu menjaga kebersihan oral (sikat gigi dan berkumur dengan cairan antiseptik).

Pasangan menjauhi bibir Anda
Setiap kali akan berciuman, pasangan seakan menghindari. Dia bahkan memilih memanjakan bagian tubuh Anda yang lain. Tak heran jika Anda bertanya-tanya tentang perilakunya ini. Jika hal ini yang terjadi, maka dapat disimpulkan bahwa teknik Anda saat berciuman memang kurang ok. Namun kondisi ini memberi keuntungan di lain sisi, karena pasangan cenderung menciumi bagian tubuh Anda yang lain

Si dia enggan mengawali ciuman
Berciuman dengan orang yang dicintai, dapat membuat seseorang tak memperdulikan lagi rasa malunya. Biasanya pasangan yang sangat pemalu sekalipun, dengan senang hati akan berinisiatif berciuman. Namun jika pasangan Anda tak pernah berinisiatif untuk memulai ciuman, itu artinya dia agak malas meladani ciuman Anda yang belum terasah tekniknya. Kalau begitu, mulai sekarang berpikirlah untuk memperbaiki cara Anda menciumnya. Jika perlu, bertanyalah padanya, ciuman seperti apa dan bagaimana yang ia inginkan. Dengan begitu Anda tak perlu menebak-nebak lagi kan?

Anda mengunyah, bukan menggigit bibirnya!
Tak peduli pria atau wanita, dia pasti suka jika sesekali saat berciuman pasangan menggigit bibirnya. Namun kadang tanpa disadari, Anda malah mengunyah bibir pasangan layaknya mengunyah permen. Keterampilan yang tidak prima ini, tentunya membuat pasangan enggan menerima ciuman Anda lagi.

Pasangan Anda berciuman dengan orang lain!
Selain memang si dia tak setia pada Anda, bisa jadi memang dia juga tak puas dengan ciuman Anda. Kalau begitu, segera sempurnakan teknik ciuman Anda dan buat dia menyesal telah mencium orang lain yang membuatnya tampak konyol di depan Anda.

*source: unknown*
read more "Secrets of Kisses ..."

Sabtu, 21 Maret 2009


Ciuman membantu menurunkan berat badan

"Ciuman panjang membuat metabolisme membakar gula lebih cepat dari biasanya"kata Claire Potter, konsultan kebugaran majalah Cosmopolitan.
Perhitungan lebih detailnya : ciuman yang biasa-biasa saja membakar 9 kalori. Itu berarti Anda membutuhkan 389 kali ciuman untuk menurunkan bobot tubuh setengah kilo.
Jadi kalo mo kurus, ciumin deh segala yang ada disekitar anda.

Ciuman tak akan menularkan virus flu

Mulut kita mengandung zat pertahanan alamiah, seperti antibodi dan enzim-enzim. Hal itu membuat sulit bagi virus influenza bertahan dan membangun kerajaannya di dalam rongga mulut.
Rhinovirus, kuman penyebab (sebagian besar) flu, lebih senang berdiam di tangan dan didalam hidung, kata Gary Munk, PhD, direktur departemen virologi klinis di Hackensack University Medical Center di New Jersey.
Jadi kecuali jika anda menggosok-gosok hidung saat berciuman atau berpegangan tangan, lantas menyeka hidung, aman saja berciuman saat Anda atau si dia sedang flu, juga jangan nelen ingus kalo pas lagi ciuman... nanti ingusnya pindah, dan ciumannya jadi asiiiiiin.

Ciuman membantu mencegah kerusakan gigi

"Setelah makan, mulut kita penuh dengan larutan gula dan saliva yang mengandung asam, yang menyebabkan terbentuknya plak gigi. Ciuman bisa jadi proses pembersihan yang alamish, kata Dr. Peter Gorden, Dental Advisor pada British Dental Association. "Ciuman mendorong saliva mengalir dan menurunkan plak ke tingkat normal," lanjutnya, asal jangan pas baru bangun tidur saja ....

Ciuman juga memperlambat proses penuaan pada wajah

"Aktivitas ciuman membuat otot pipi bergerak. Dengan latihan semacam ini pipi tidak mudah kendur," kata Potter.

Ciuman meningkatkan kebugaran

Karena pada saat berciuman, jantung kita terpompa dan nadi terpacu.
"Jika ciuman terasa menyenangkan, kita melepas adrenalin ke dalam aliran darah,jantungpun memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh," kata Dr. Susan Hotchkies. Apalagi kalo ciumannya sambil sembunyi-sembunyi di rumah pacar,jantung dan nadi lebih terpacu, dan anda semakin bugar; kecuali kalo ketangkep basah ama bokapnya...

Ciuman dapat menurunkan ketegangan syaraf

Menurut konsultan stress, Michelle Kay Mc Nabb, ciuman dapat menurunkan ketegangan syaraf. Ciuman yang penuh gairah termasuk salah satu teknik relaksasi yang ampuh. "Saat mulut kita berada pada posisi berciuman, hampir dipastikan saat itu kita tengah tersenyum. Karena emosi dan bahasa tubuh kita berkaitan sangat erat, hampir tidak mungkin bila pada saat bersamaan di bibir tersungging senyum, tapi di dalam hati tengah berkecamuk emosi tinggi",terangnya.
"Lagipula, saat berciuman tarikan nafas menjadi lebih dalam dan mata terpejam. Inilah yang kita lakukan saat relaksasi : menarik nafas panjang dan memejamkan mata. Sejenak kita keluar dari ketegangan", jelas Mcnabb lagi. Saking relaksnya bisa juga sampai ketiduran kali yaa ?

Ciuman bisa menjadi indikasi yang baik tentang bagaimana kelanjutan
hubungan


"Berciuman dengan pacar baru memberi anda kesempatan untuk mengecek sinyal-sinyal daya tarik seks diantara Anda dan dia. Ciuman pertama cara terbaik untuk mengetahui apakah ada chemistry diantara kalian," kata Paul Brown, seorang ahli terapi seks dan perkawinan.
Kalau disambut berarti cinta anda tidak bertepuk sebelah tangan, tapi kalau anda ditabok berarti dia menolak.
Ciuman membangkitkan rasa penghargaan terhadap diri sendiri.
"Saat berciuman, pastinya kita bahagia. Dan saat bahagia, kita merasakan hal-hal yang baik tentang diri sendiri, ujar psikoterapis Paul Zeal.

*sorce: unknown*
read more "All About Kissing ...."

Selasa, 17 Maret 2009


Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan kehidupan lajangnya masing-masing.
Ada yang berakhir baik-baik dengan keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah serapah dan berurai air mata.

Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta?
Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health.
Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja alasannya?

Pria Menyembunyikan Perasaannya
Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: "Biar saja, life still goes on".
Caranya?
26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih.
Faktanya, kedua hal tersebut dilakukan pria untuk menutupi perasaannya. Ini adalah
reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya.
Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan
emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.

Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat
Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita.
Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita.
Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak.
Pria, di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru
beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan.

Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi
Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta.
Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar.

Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal
Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru.
Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat
menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas.

Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?

*taken from http://xizr82.multiply.com/journal/item/80/about_breakheart_*
read more "About Brokenheart ..."

Jumat, 13 Maret 2009


Do you have a great love life that's just become a bit stagnant? Give me one weekend. Follow my relationship advice, and you can say goodbye to the blahs. With these six simple steps, we'll give that love life — and sex life! — a boost into relationship bliss.

Saturday: Repairing Your Relationship
Get Real


Okay, I have to start with some very tough love, and you're not going to like it. But this is a fact: Your relationship will have the best chance of survival if you let go of your romantic illusions. I'm not saying relationships can't be romantic long-term, but — brace yourself — most of the time they're not. What confuses us is that the same partner that excited us in the beginning can now leave us bored stupid! It's this longing for the past that causes problems in the present.

Most relationships start with a heady infusion of intoxicating hormones: You're in a bubble built for two, and there's a feeling of oneness. Over time this extreme closeness would be suffocating, but at the start it feels bloody marvelous! We want that feeling to continue forever, and when it (inevitably) doesn't, we jump to this conclusion: We've picked the wrong person. But that isn't necessarily true. This happens to every relationship eventually. (Yes, even yours.) Real love is about leaving this fantasy behind. It might have felt like you were much more in love at the start than you are three, four or more years on, but it's actually a figment of your imagination. Real, long-term intimacy happens when the initial flush of hormones subsides. Only then are you able to see each other as you really are — and a deeper, more satisfying, realistic love replaces the romantic one.

Talk about this together, then make a pact to not expect the impossible from each other. Once you agree to be realistic about your expectations of each other, the relief is enormous! You'll feel like a weight has been lifted — I promise.

Find Out Who You're in Love With

Lots of couples talk to each other. Few listen properly and without judgment. This exercise teaches you good principles for both. It's also designed for you to get to know your partner as he is now, as opposed to how he was when you first met. That was probably the last time you allowed each other to talk uninterrupted, without making a comment or silent judgment about what the other was saying!

I've written the instructions of how it works from the perspective of the person doing the listening. And yes, this will have to be you at some point, so grit your teeth and volunteer to go first! Now, I'm going to be Ms. Bossy Boots for this one and insist you follow the rules, or it simply won't work.

* You each get a turn to talk to the other for half an hour — no more, no less.
* When you're talking, you can only talk about yourself, not about your partner or the relationship. Focus generally on your emotions, your needs, what you've learned from books or films, your friends, your job, what you like about yourself, what you don't, how you're enjoying life and how you're coping with life's struggles.
* You're not allowed to interrupt or even comment on what's been said. Your job is simply to listen and try to understand the person talking.
* Watch your facial expressions and body language. Nod supportively. Say, "Uh-huh." Smile encouragingly. Sitting there sulking or with a thunderous expression is going to thwart the whole exercise.
* If you really, really, really must comment on something your partner's said, wait a full 24 hours. Then, if you still can't help yourself, you're allowed 10 minutes max. One other catch on replying: The comments can only be positive. If you think there's a problem, for instance, outline it quickly, then spend the rest of the time talking about possible solutions. For example: "Your comments about your close friendship with your female coworker have made me realize we need to discuss boundaries," rather than, "I can't believe you've been spending so much time with Anna without telling me, you miserable bugger."
* After doing this exercise, don't be surprised if you both feel a little unnerved. You've probably just discovered things about your partner you didn't know — and that's why you feel slightly nervous. Who is this person? You thought you knew him inside out! What a shock, eh? But after all, you don't own each other and can't control how you both feel. Relax and go with the uncertainty. Taking your partner completely for granted is what kills most relationships. It does both of you good to not feel 100 percent sure of each other.
* Repeat this session once a week for a month, and you'll find you start to listen properly without it having to be a structured exercise.

Get Exactly What You Want

Another classic relationship mistake: assuming that because your partner loves you, he knows what you need to be happy. Sadly, love doesn't magically transform us into mind readers, so we rely on the next best thing: We assume that what makes us happy will make our partner happy. That, as you can imagine, predictably leads to unmitigated disasters. He gives you tickets to the playoffs for your birthday along with the latest Nintendo game. You give him an inspirational self-help book and dinner in a romantic (read: stuffy) restaurant. To completely guarantee a life of misery, we take this warped thinking even further. We assume that if our partner doesn't behave the way we would in a particular situation, he doesn't care about us. Cue typical couple arguments about things like anniversaries (some people place importance on them, others don't) and chatting up your best friend (seen as charming her by one, flirting by another). But happily, there is a way to fix this sorry situation. It's called being clear about what you both want. Sounds easy enough, right? Here's how it works:

* For the next month, you take turns having "me" days until the month is up.
* On each of your "me" days, you get to ask for something you'd like from your partner that makes you happy. It might be something as simple as asking him to please pick you up on time, massage your shoulders while you're watching telly or hold your hand while taking a walk.
* Clearly state what you'd like your partner to do, giving as much detail as possible. The idea is to get into the habit of asking for what you need and want in order to be happy, instead of expecting your partner to second-guess.
* Pay attention to what your partner asks for. Write down what he's requested, and you'll have a list of his real needs and wants, rather than what you think he wants or doesn't want.

Don't Just Maintain — Nurture

When you start a new relationship, your focus is on nurturing your sex life. You're learning about your partner's body — what he likes and doesn't like — with beginner's lust fueling your curiosity. If you're like most couples, once you think you've got each other figured out, you move from nurturing your sex life into maintaining it. Six weeks into your relationship, the proportion is around 80 percent nurturing to 20 percent maintenance. Six years on, it's more like 0 percent nurturing to 100 percent maintenance.

To keep sex good long-term, you have to continue to nurture. This means putting thought and energy into sex — like you did in the beginning!

* Take turns with "sex spoil sessions." Every fifth time you have sex, one of you spoils the other with things you know your partner will enjoy. (Note the emphasis on what your partner enjoys, not what you enjoy.) This might be as simple as giving him a gloriously thorough working over with your tongue — or involve you packing a picnic to head off for alfresco sex.
* Take a sexual inventory. Write suggested sexual activities on two sheets of paper, then each of you rates them from hot (would love to try) to warm, lukewarm and cold. Add your own, but choose from things like spanking, role-playing, semipublic sex, tie-up games, blindfolding, talking dirty, anal sex and watching or making erotic films. When you're done, make note of the activities that scored high(-ish) for both of you. Try one every two weeks or once a month.

Turn Your Bedroom into a Sex Den

Sex in your average bedroom is a yawn. Sex in an erotic, exotic playroom is sexier than that recurring fantasy of your favorite celebrity walking into your bedroom just as you're reaching in that bedside drawer... You get the picture. Some essentials:

* Soundproof it for kids/roommates/your mother when she comes to stay. Heavy curtains and carpets soak up sound. If you're deadly serious, install sound-insulating board on any adjoining walls. A lazy but still effective option is to put in a sound system or radio. Music masks all sorts of happy noises.
* For the most flattering lighting, light from below or at eye level. Dimmers are the next best thing and can match whatever mood you're in. A simple, quick fix in the meantime: Put tea lights on saucers on the floor (keep them a safe distance from bedcovers or enthusiastically thrown bras, knickers or boxers).
* The simplest thing is to add mirrors to wardrobe doors so they can be angled to provide good views of the bed. Even sneakier: a full-length portable mirror, which you can move into whatever position grabs your fancy at the time.
* Everyone needs a special drawer within reaching distance from the bed. Fill it with massage oil, stockings and scarves for tie-up, sleep masks from your last plane flight to act as a blindfold, lubricant, condoms, erotic books or movies, sexy clothes, vibrators and other sex toys.
* A firm mattress makes for better sex. Clean, fresh, good-quality sheets lure you to lie naked on them. Cushions are a must for putting under hips, supporting limbs or making other places around the house sex-friendly.

*taken from http://love.ivillage.com/lnm/lnmgetcloser/0,,traceycox_9g1dp3qn,00.html?nlcid=ls|06-11-2009|*
read more "Recharge Your Relationship in One Weekend"

Senin, 09 Maret 2009


You Are Strong.....
When you take your grief and teach it to smile

You are brave.....
When you overcome your fear and help others to do the same

You are happy.....
When you see flower and are thankful for the blessing

You are loving.....
When your own pain does not blind you to the pain of others

You are wise.....
When you know the limits of your wisdom

You are True.....
When you admit there are times you fool yourself

You are alive.....
When tomorrow's hope means more to you than yesterday's mistake.

You are growing.....
When you know what you are but not what you will become

You are free.....
When you are in control of yourself and do not wish to control others

You are honorable.....
When you find your honor is to honor others

You are generous.....
When you can take as sweetly as you can give

You are humble.....
When you do not know how humble you are

You are thoughtful.....
When you see me just as I am and treat me just as you are

You are merciful.....
When you forgive in others the faults you condemn in yourself

You are beautiful
When you don't need a mirror to tell you

You are rich.....
When you never need more than what you have

You are you.....
When you are at peace with who you are not......

*source: unknown*
read more "You Are ..."

Kamis, 05 Maret 2009


Banyak pria mengaku bahwa wanita seksi itu bukan saja mereka yang bertubuh langsing padat berisi dengan balutan baju model terkini. Masih banyak faktor lainnya… Lewat berbagai polling, ternyata Anda para Wanita bisa diaku seksi oleh mereka kalau:

(1) Anda punya rasa percaya diri, memiliki sense of humor serta tidak introvert.

(2) Berhati lembut, memiliki sikap bersahaja yang natural sehingga inner beauty dan aura positif akan terpancarkan.

(3) Tak harus berwajah cantik. Tapi cukup ekpresif, selalu bersikap apa adanya dan tampak menikmati hidup.

(4) Tidak overweight, kulitnya tampak bersih terawat,selalu tampak fresh dan rambutnya ditata dengan gaya alamiah.

(5) Cerdas dan berwawasan luas. Apalagi jika ditambah pembawaannya yang cool. Konon wanita yang seperti ini seolah memiliki sex appeal yang tinggi!

(6) Memiliki body language yang bagus untuk mengekspresikan dirinya sendiri, tidak dengan gaya yang tidak dibuat-buat.

Selalu berjalan dengan percaya diri, wajahnya sedikit terangkat dan selalu tampak tersenyum ramah.

*source: unknown*
read more "Syarat Wanita Sexy Menurut Pria"

Minggu, 01 Maret 2009


Biasanya, lelakilah yang selalu mengejar-ngejar wanita idamannya, memberi perhatian lebih, lalu mengungkapkan cinta. Tapi, kini juga masanya menikmati agresivitas kaum wanita, dan menjadi lelaki yang diincar kaum wanita.
Caranya? Gampang, dengan tips kecil, hal itu bukan tak mungkin. Tapi, ini rahasia lho?
Pertama kali yang harus kamu lakukan adalah membuat diri kamu serileks mungkin. Karena kalau kamu terlalu menggebu-gebu, bisa merusak semua 'niat baik' itu.
Perlu kamu ketahui juga, sebenarnya membuat si dia datang ke kamu lebih dulu, bukan perkara rumit kok! Kamu hanya perlu tampil apa adanya pada wanita yang kamu suka.

Tunjukkan bahwa kamu seorang yang sederhana, jujur, sopan, pede, sekaligus *charming*. Semua itu adalah kriteria umum yang bisa bikin wanita menaruh simpati sama kamu. Tunjukkan juga kalau kamu sangat antusias ketika mendengar cerita-ceritanya (walaupun itu hanya cerita-cerita biasa yang sebenarnya kurang menarik).
Nah, kalau sudah begini, si dia dapat melihat bahwa kamu ternyata seorang yang enak diajak bicara, nyambung, dan membuat mereka kepingin nempel terus. Jangan lupa untuk selalu memberikan tanggapan, saran, nasihat, ataupun masukan yang positif ketika si dia meminta pendapatmu, atau ketika si dia bertanya tentang suatu masalah padamu.

Kalau selama ini kamu termasuk seorang yang punya 'selera' tinggi dalam memilih seseorang untuk jadi pacarmu, maka mulai kali ini cobalah untuk tak terlalu menetapkan kriteria rumit untuk mendapatkan calon pacar.
Disadari atau tidak, hal ini sebenarnya merupakan kebiasaan jelek yang banyak dilakukan pria ataupun wanita, apalagi jika mereka merasa bahwa status sosialnya mulai menanjak. Kamu perlu menerapkan paham *nobody's perfect*. Mulailah berkaca pada dirimu sendiri, dan lihat dengan cermat - kamu bukan orang yang sempurna, bukan?
Jadi jangan terlalu banyak menilai, apalagi berpikiran negatif. Lama-lama si dia juga bakal sebal melihat kelakuanmu ini. Terutama jika si dia sampai merasakan bahwa dirinya sedang dibanding-bandingkan dengan wanita lain, bisa-bisa malah si dia yang menjauhi kamu.

Dalam kegiatan sehari-hari, boleh-boleh saja kamu memperlihatkan perasaan suka kamu, sekaligus berharap si dia akan menyukai kamu tentunya. Bukannya lantas kamu merasakan bahwa dirimu mempunyai wewenang untuk mengontrol dan mengekangnya -- apalagi sampai mengikatnya. Biar bagaimanapun, wanita punya kebebasan yang sama seperti pria dalam bergaul ataupun beraktivitas bersama teman-temannya.
Kamu harus pintar membaca situasi. Jangan halangi dan persempit ruang geraknya. Jangan pula selalu berada di dekatnya dalam kesempatan apapun.
Jangan biarkan si dia berfikir mengapa seolah-olah segala kegiatan yang dilakukannya dimata-matai ataupun harus dilakukan atas izinmu. Jangan begitu! Jika kamu begitu, si dia akan berpikir akan jadi seperti apa dirinya nanti jika kamu jadi pacarnya? Mirip penjahat atau buronan yang setiap saat dipantau keberadaannya?

Sebaliknya buat si dia menebak-nebak di mana kamu berada sekarang, apa yang sedang kamu lakukan, dan, dengan siapa kamu berada sekarang. Dengan begitu si dia akan was-was, khawatir, cemas, bercampur kangen atas ketidak-hadiranmu ini.
Akan tetapi, ketika ia sedang kesusahan atau ada masalah, perlihatkan bahwa dirimu
terbuka untuk mendengar dan bersedia memberi masukan agar masalahnya cepat selesai.
Tunjukkan pula kalau kamu sangat antusias ketika mendengarnya bercerita, dan Menanggapinya dengan tanggapan positif, brilian, tanpa kesan menggurui.
Yang terpenting jangan di-cuekin aja!

Senyum. Bukan rahasia umum lagi bahwa senyum merupakan senjata ampuh untuk menebar pesona. Para ahli pun menganjurkan banyak senyum untuk merefleksikan diri kamu agar orang lain dapat berfikir bahwa dirimu mempunyai pikiran positif dan stabil.
Nah, kalau kamu termasuk orang murah senyum, jangan ragu-ragu untuk menularkan kebiasaan kamu pada si dia. Caranya mudah, ketika kamu sedang berduaan, buatlah beberapa joke atau kegiatan lain yang dapat membuatnya bereaksi positif - misalnya membuatnya tersenyum dan tertawa.
Jangan sekali-kali kamu keras kepala di depannya. Beri dia ruang untuk mengekspresikan dirinya.
Berikan ia ruang untuk membuatmu senyum. Jangan pula hanya si dia yang kamu buat tersenyum, ada baiknya jika kamu juga dekat dengan sahabat-sahabatnya dan keluarganya. Apalagi kalau kamu dapat membuat mereka menyukai keberadaanmu di antara mereka.
Percaya deh, kalau 4 dari 5 wanita lebih memilih pacar yang punya selera humor tinggi.

Jangan lupa untuk berusaha menjadi yang terbaik untuknya. Tapi jangan lalu kamu memaksakan dirimu untuk melakukan hal-hal yang nyata-nyata tidak dapat kamu lakukan.
*Just do the best you can, and, be yourself* -- maka semuanya akan berjalan lancar.
Jangan lupa juga untuk memperhatikan penampilan. Kamu tahu dong, penampilan yang rapi dan bersih (apalagi harum) sangat digemari wanita?! Usahakan juga untuk menjaga nafasmu supaya tetap segar, karena bisa-bisa si dia pingsan ketika tidak sengaja mencium bau 'tong sampah' yang keluar dari mulutmu!

Jika kamu merupakan seorang agresif, cobalah untuk sedikit menahan keinginan untuk melancarkan aksi terlebih dahulu, seperti menelepon 5-10 kali sehari, mengirim SMS sebanyak 90-100 kali sehari yang isinya terlalu mengobral cinta maupun rayuan bullshit.
Sebaliknya, buatlah agar dirimu jarang menelepon, jarang meng-*email* , jarang bertemu, ataupun ber-SMS ria. Itu akan terus membuat si dia mempesona di matamu, tak membosankan, dan yang pasti, membuat si dia kangen berat padamu.

Satu hal lagi, jangan selalu menuruti keinginannya. Usahakan untuk sedikit jaga *Image* dengan selalu tampil *cool *di depannya (walaupun sebenarnya kamu sudah tak tahan melihat wajahnya yang lucu ketika merayumu). Dengan begitu si dia bakal tambah geregetan sama kamu.
Buatlah dirimu se misterius mungkin. Wanita sebenarnya suka hal-hal yang berbau misteri.
Dengan begitu mereka bisa berpetualang untuk mendapatkan cintamu. Nggak percaya? Coba saja kamu jarang nongol dan jarang nelepon. Pasti dia kelimpungan mencari-cari kamu. Nah, dengan begitu rasa ingin tahu tentang kamu akan bertambah, dan dia akan mencari jalan untuk mengetahui dirimu lebih dalam lagi.

Jangan pula kamu jadi sok akrab dengan dia! Karena jika kamu terlalu akrab, ia akan merasakan kenyamanan yang berbeda setiap berdekatan denganmu.
Ia tidak mau suatu hari nanti persahabatan ini jadi hancur berantakan karena adanya perasaan cinta. Dengan begitu dia akan memilih kamu sebagai sahabat ketimbang sebagai kekasih. Wah?

Selamat dikejar-kejar ya ... ;D

* taken from http://mupengml.multiply.com/journal/item/87/bacaan_wajib_kaum_pria *
read more "Wajib Dibaca Para Lelaki"

ShareThis

Related Posts with Thumbnails