The Marvellous World of Belahan Jiwa

Minggu, 29 Maret 2009


Seperti apa perkawinan Anda kelak? Semua bisa dilihat sejak dini, antara lain dari kedekatan calon suami dengan orangtuanya.

Seberapa dekat pasangan Anda dengan orangtuanya? Apakah dia selalu membicarakan mereka dengan kehangatan atau hampir tak pernah bercerita? Apa pun jawabannya, penting Anda ketahui.
Menurut Rebecca Ward M.S.W., dalam bukunya How to Stay Married Without Crazy, hubungan calon suami dengan orangtuanya merupakan salah satu pengaruh paling besar dalam perkawinan nanti. Bahkan, hal itu bisa memberi petunjuk seberapa baik dia beradaptasi dalam perkawinan.

Menurut para psikolog, 85% lelaki jatuh cinta pada 1 dari 2 tipe ekstrim ini, yaitu perempuan dengan karakter mirip orangtua si lelaki atau jauh berbeda dari orang tuanya. Jika pasangan Anda tidak berada di dua tipe tersebut, carilah yang paling dekat.

Persatuan Dua Tradisi
Kalau pasangan:
- Sering menelepon ibunya tanpa perlu Anda ingatkan.
- Tersenyum ketika cerita tentang ibunya.
- Membela sang ibu jika Anda menjelekkannya.

Artinya: Pasangan memiliki hubungan istimewa dengan ibunya. Namun, ia tak keberatan punya hubungan spesial dengan perempuan lain, yaitu Anda. Pengertian Anda akan hubungan istimewa mereka bisa membuat calon ibu mertua merasa Anda adalah perempuan yang cocok mendampingi anaknya.

Perkawinan Anda kelak:
Akan jadi sebuah persatuan tradisi (tradisi sang ibu mertua dan tradisi Anda sendiri). Konflik pasti ada. Namun, Anda akan bahagia jika menyadari dan siap bahwa sesekali pasangan akan membandingkan Anda dengan sang ibu. Tenang saja! Setelah beberapa tahun rumah tangga berjalan, perbandingan itu akan pudar dan akhirnya hilang sama sekali. Lagipula, lelaki yang sayang dan hormat pada ibunya, tentu akan menghargai perempuan lain dalam hidupnya.

Patriarki
Kalau pasangan:
- Selalu bercerita tentang ayahnya dengan bangga.
- Sering meminta saran ayah.
- Mencoba bersikap seperti sang ayah.

Artinya: Pasangan akan menjadi suami dan ayah yang baik. Memang ia akan banyak meniru sang ayah bagaimana memperlakukan istri dan anak-anaknya. Namun, jika calon ayah mertua Anda memiliki perkawinan yang bahagia, Anda tentu beruntung. Pasangan pasti juga ingin memperlakukan Anda seperti sang ayah membahagiakan ibunya.

Perkawinan Anda kelak:
Kadang diwarnai pertengkaran, meski Anda dan pasangan saling mencintai. Terlebih, jika pengaruh si ayah sangat kuat. Memang tidak menyenangkan jika ayah mertua selalu ikut campur, termasuk dalam urusan rumahtannga Anda. Namun, jangan khawatir! Dalam hubungan jenis ini, akhirnya keinginan istrilah yang akan menang dan dituruti.

Anda Adalah Bos
Kalau pasangan:
- Jarang bicara tentang ibunya.
- Baru akan menelepon sang ibu setelah Anda suruh
- Membiarkan Anda bicara banyak saat bersama ibunya.

Artinya: Anda tak perlu cemas akan bersaing dengan ibunya. Pengaruh sang ibu tidak dominan dalam kehidupan pasangan. Bahkan, dia mungkin senang karena Anda tak bersikap seperti ibunya.

Perkawinan Anda kelak:
Seperti partnership. Memang kadang Anda tidak setuju dengan pasangan. Namun, secara keseluruhan Anda dan dia akan saling menyenangkan. Hindari bersikap seperti sang ibu memperlakukan pasangan. Sebab, dia bisa marah pada Anda.

Tim Kompak
Kalau pasangan:
- Jarang menyinggung soal ayahnya.
- Tidak bisa mengobrol banyak dengan sang ayah.
- Baru mengunjungi ayahnya jika Anda menyarankan acara kumpul bersama keluarga.

Artinya: Anda berada pada posisi setara dengan pasangan. Apalagi jika dia juga tidak dekat dengan ibunya. Dia akan respek pada pendapat Anda melebihi opini siapa pun.

Perkawinan Anda kelak:
Seperti sebuah tim. Lelaki yang bisa menyesuaikan diri dengan baik dalam perkawinan adalah yang dapat mengatur hidupnya tanpa campur tangan ayah atau ibunya. Nilai plusnya, pasangan mungkin akan ingat semua sifat ayahnya yang tidak ia sukai dan berusaha melakukan kebalikannya. Jika ayah cenderung jauh dari anak, maka dia akan berusaha menjadi ayah yang terlibat dalam hidup anaknya. Yang harus Anda lakukan adalah manjakan pasangan dan biarkan dia memanjakan Anda. Anda berdua sangat mandiri hingga kadang lupa betapa menyenangkan jalan bersama.

*source: unknown*

0 comments:

Posting Komentar

ShareThis

Related Posts with Thumbnails