The Marvellous World of Belahan Jiwa

Sabtu, 24 Januari 2009


Emosi perempuan bisa berubah dengan cepat. Bahkan mereka terkadang bisa berubah menjadi agresif dan hobi menggoda juga selingkuh. Penyebabnya adalah hormon.

Hormon estrogen atau biasa disebut sebagai hormon perempuan ternyata berpengaruh banyak terhadap tindak-tanduk perempuan. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Kristina Durante dari Universitas Texas, Austin, Amerika Serikat yang dikutip detikhot dari Fox News, Rabu (21/1/2009). Menurutnya estrogen dapat membuat perempuan merasa lebih menarik.

Kesimpulan itu ditarik Kristina dari penelitian yang dilakukannya. Sebanyak 52 perempuan dijadikan obyek dalam penelitian tersebut. Semua perempuan tadi diukur kadar estrogennya. Kemudian mereka diwajibkan untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai dirinya.

Dalam penelitian itu terlihat bahwa perempuan yang memiliki jumlah estrogen yang lebih tinggi biasanya lebih menganggap dirinya menarik. Mereka lebih agresif, memikirkan penampilan, bahkan berani menggoda.

Dalam penelitian itu juga terungkap, perempuan pada saat hormon estrogen bisa memancing perempuan untuk tidak setia. Saat hormonya sedang tinggi, perempuan suka merasa hambar akan hubungannya dengan pasangan. Mereka pun cenderung mencari pria yang lebih 'menantang'. Duh!(kee/kee)

sumber : http://www.detikhot.com/read/2009/01/21/152926/1072247/227/hormon-bikin-perempuan-berani-selingkuh

Apa Itu Hormon Estrogen ?

Estrogen (atau oestrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.

Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita adalah estradiol, estriol, dan estron. Sejak menarche sampai menopause, estrogen utama adalah 17β-estradiol. Di dalam tubuh, ketiga jenis estrogen tersebut dibuat dari androgen dengan bantuan enzim. Estradiol dibuat dari testosteron, sedangkan estron dibuat dari androstenadion. Estron bersifat lebih lemah daripada estradiol, dan pada wanita pascamenopause estron ditemukan lebih banyak daripada estradiol. Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen[1]. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.

Estrogen digunakan sebagai bahan pil kontrasepsi dan juga terapi bagi wanita menopause.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogen


Kehebatan Estrogen

Hormon berasal dari bahasa Yunani, horman, berarti yang menggerakkan�. Fungsi hormon dalam tubuh selain sebagai pembawa pesan antara sel (atau kelompok sel), juga berfungsi memberi sinyal ke sel target yang selanjutnya melakukan tindakan atau aktivitas tertentu. Salah satu hormon yang berperan sangat penting dalam tubuh perempuan adalah estrogen. Para ahli menyebut hormon ini sebagai �hormon perempuan�.

Multifungsi

Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara.

Pada perempuan hamil, hormon estrogen membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Selain itu, hormon estrogen juga memperkuat dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan. Namun, hormon estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak kuat menyangga tubuh untuk sementara waktu). Akibatnya, ibu hamil kerap mengalami sakit punggung.

Berfluktuasi
Menjelang menstruasi, akan terjadi penurunan kadar estrogen dan sebaliknya peningkatan hormon progesteron. Kondisi ini mempengaruhi produksi hormon di otak terutama hormon serotonin; jenis hormon yang mengedalikan kestabilan emosi. Proses inilah yang menyebabkan gejolak emosi sebagai bagian dari PMS (premenstrual sindrome) yang mulai dirasakan 7-10 hari menjelang menstruasi.

Sedangkan gangguan fisik yang dirasakan akibat perubahan ini adalah; cepat lelah, pegal, timbul jerawat, sakit kepala, punggung, perut bagian bawah, nyeri pada payudara, gangguan saluran cerna, konstipasi, diare, perubahan nafsu makan, sering merasa lapar (food cravings).

Mengalami penurunan
Sayangnya estrogen tidak akan diproduksi sepanjang usia perempuan. Ketika memasuki usia 40 tahun produksi hormon ini mulai menurun. Pengaruh fisik yang dirasakan oleh perempuan antara lain; pengerutan dan penipisan dinding vagina, bersamaan dengan hilangnya elastisitas dan kurangnya pembasahan vagina saat rangsangan seksual. Akibatnya, banyak perempuan yang mengeluhkan nyeri saat berhubungan. Selain itu, semakin tidak teraturnya menstruasi, kekenyalan kulit berkurang. Seluruh kondisi ini merupakan tanda bahwa perempuan telah memasuki masa perimenopause.

sumber : http://www.menstruasi.com/_tips_n_info/article.php?article_id=191

0 comments:

Posting Komentar

ShareThis

Related Posts with Thumbnails